.png)
"Hasil tes PCR negatif diperlukan dalam waktu 72 jam sebelum naik pesawat..."
Jika Anda tidak asing dengan perjalanan, anda pasti pernah mendengar persyaratan "hasil tes PCR negatif" yang diperlukan untuk masuk ke Taiwan dalam jumlah jam tertentu. Banyak dari kita yang datang dari luar negeri menemukan bahwa mendapatkan rapid tes COVID di apotek setempat semudah menghitung 1... 2… 3… tetapi tes PCR - itu cerita yang berbeda!
Tak hanya mahal, mereka juga memakan waktu hingga 5 hari (setidaknya sebelum 2021), dan siapa yang punya waktu untuk menunggu ketika tiket pesawat anda sedang dipertaruhkan?
Meski demikian, mari kita uraikan secara ilmiah mengapa tes-tes ini "lebih baik" untuk perjalanan udara dan mengapa uang anda mungkin sepadan untuk ketenangan anda di pesawat.
Virus, seperti COVID, hanyalah protein dan DNA. DNA atau asam deoksiribonukleat memiliki kode untuk tubuh anda dan segala sesuatu di dalamnya. Pada dasarnya, ini adalah cetak biru tentang bagaimana membuat semua struktur tubuh anda (warna rambut, warna mata, bahkan jika anda tinggi atau pendek). Virus bukanlah makhluk hidup (Koonin).
Gila, kan? Sesuatu yang seperti robot dapat mengubah kehidupan populasi manusia di seluruh dunia.
Nah, jika anda memiliki sedikit virus COVID di permukaan benda mati, seperti meja, virus tersebut tidak bisa melakukan apa-apa. Virus tersebut bukan makhluk hidup. Pada akhirnya, virus tersebut akan mati dengan sendirinya atau jika Anda menyemprotnya dengan alkohol atau bahkan jika sinar UV matahari menghancurkannya, poof - virus itu akan terurai. Masalahnya adalah, jika entah bagaimana, virus itu masuk ke tubuh anda; anda memiliki sel yang merupakan makhluk hidup. Tujuan utama keberadaan virus adalah untuk masuk ke dalam sel hidup, membajak semua mesinnya (yang mengambil DNA dan mengubahnya menjadi struktur seperti protein), dan membuat lebih banyak virus untuk akhirnya memiliki pasukan yang menyerang tubuh (Drexler M).
Bagaimana kuda Troya ini menyusup? Virus ini menipu sel anda untuk berpikir bahwa itu adalah sel dan pada dasarnya menyuntikkan DNA-nya ke dalam sel tubuh anda. Kemudian, menggunakan mesin sel, virus menghasilkan lebih banyak virus bayi yang menjadi virus dewasa yang pergi dan menginfeksi lebih banyak sel. Siklus ini terus berlanjut sampai tubuh anda dipenuhi dengan virus. Itu sebabnya jika anda terinfeksi dengan satu virus kecil, dibutuhkan waktu hingga “14 hari” bagi tubuh anda untuk menunjukkan gejala penyakit. Dibutuhkan waktu untuk menghasilkan miliaran tentara yang tak hidup ini (Drexler M).
PCR adalah singkatan dari Polymerase Chain Reaction. Ukuran DNA sangat kecil sehingga jika anda hanya memiliki satu virus DNA kecil dan mencoba untuk tes COVID, anda tidak akan mendapatkan hasil meskipun anda positif. Virus belum cukup untuk menjadi "infeksi" dan itulah cara virus bersembunyi dari sel darah putih pada awalnya. Namun, jika anda memiliki virus tersebut dan meninggalkan jejak DNA pada koleksi tes PCR, menjalankan sampel tersebut melalui reaksi rantai polimerase dapat mengambil sedikit DNA tersebut dan membuat miliaran salinannya (“Polymerase Chain Reaction (PCR) Fact Sheet.”)!
Apa yang sebenarnya terjadi saat anda meludah ke dalam tabung atau ketika dokter memasukkan swab yang sepanjang 15-sentimeter ke otak anda melalui hidung untuk mendapatkan sampel lendir? Ekstraksi yang dihasilkan adalah DNA anda (dan virus DNA apapun)! Jika anda terinfeksi dengan beberapa virus, PCR membuat miliaran salinan virus DNA dalam waktu 6 jam hingga 5 hari. Dengan cara itu, anda dapat mengetahui apakah anda baru-baru ini terinfeksi daripada menunggu hingga 14 hari untuk membuat miliaran virus dan mulai menunjukkan gejala infeksi (Jawerth).
Tes Rapid menggunakan sesuatu yang disebut ELISA atau Enzyme-Linked Immunosorbent Assay untuk menguji COVID. Cara kerjanya adalah dengan menguji fitur spesifik dari COVID. Beberapa tes dapat menguji antigen atau lonjakan protein dari virus COVID. Tes lain dapat menguji antibodi yang dihasilkan sebagai respons terhadap COVID dari sel darah putih dalam sistem kekebalan Anda. Ada strip kertas penyerap yang memiliki antibodi kecil yang direkayasa ke dalamnya yang akan menempel pada antibodi atau antigen yang cocok, seperti sebuah puzzle. Yang lain akan diabaikan (Horlock).
Setelah Anda menuangkan cairan sampel lendir anda di salah satu ujung strip, kertas akan menyerapnya ke atas, seperti kertas saring kopi. Saat menarik cairan ke atas, jika anda memiliki COVID, antibodi akan menempel pada materi COVID yang akan menyebabkan reaksi warna yang menghasilkan garis "positif" yang anda lihat di satu sisi. Jika tidak ada garis positif tetapi hanya ada garis uji, itu berarti tes tersebut bekerja tetapi tidak ada bagian COVID dalam sampel anda.
Jika tes ini mendeteksi COVID, mengapa seorang pramugari akan menolak anda naik pesawat ke Taiwan? Pikirkanlah - untuk mendapatkan garis penuh itu, anda memerlukan cukup banyak antigen (berarti BANYAK lonjakan COVID) atau beberapa antibodi (yang hanya diproduksi setelah anda terpapar COVID selama beberapa waktu). Jika Anda baru saja terinfeksi oleh satu virus COVID, bisakah tes rapid ini mendeteksinya? Tidak mungkin. Coba lakukan tes rapid seminggu atau dua minggu kemudian dan anda mungkin akan menemukan bahwa anda sangat positif.
Oleh karena itu, mengapa anda dapat terjamin bahwa pesawat dengan 100% penumpang yang diuji PCR lebih aman daripada 100% penumpang yang diuji oleh tes rapid? Kemungkinan besar mereka negatif saat diuji untuk virus. Tentu saja mereka bisa saja terinfeksi dalam 48-72 jam antara pengujian dan penerbangan, tetapi setidaknya anda dapat mengetahui bahwa mereka tidak menginkubasi virus tersebut selama 1 atau 2 minggu dengan sesuatu seperti tes rapid. Ini bukan untuk mengatakan bahwa semua pesawat bebas COVID tetapi secara ilmiah, anda dapat menghitung kemungkinan akan lebih rendah di pesawat yang penuh orang yang telah diuji negatif PCR. Belajar sains, bepergian dengan aman!
Comments