top of page
Gabrielle S. S.

[INDO] Daya Nuklir | Nuclear Power

Sebagian orang menganggap bahwa tenaga nuklir berbahaya dan seharusnya tidak ada. Saya disini untuk membuktikan bahwa itu salah. Tenaga nuklir lebih efisien daripada pembangkit listrik tenaga batu bara dan pembangkit listrik tenaga lainnya. Tenaga nuklir juga lebih sedikit merusak lingkungan dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga batu bara.


Pembangkit listrik tenaga nuklir lebih efisien karena tidak memerlukan sinar matahari, angin, atau air untuk membangkitnya. Kedua, pembangkit listrik tenaga nuklir lebih efisien dibandingkan pembangkit listrik tenaga batu bara karena pembangkit listrik tenaga nuklir menghasilkan lebih banyak energi dalam setahun dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga batu bara. Pembangkit listrik tenaga nuklir beroperasi selama 336 hari dalam setahun, tetapi pembangkit listrik tenaga lainnya hanya beroperasi sekitar setengah waktu atau kurang. Menurut Richard Rhodes, penulis dan jurnalis Amerika, tenaga angin hanya menghasilkan tenaga untuk 127 hari dalam satu tahun, dan air untuk 138 hari. Jumlah listrik yang dihasilkan oleh kedua pembangkit listrik tenaga terbarukan tersebut tidak berfungsi secara penuh, karena iklim mempengaruhi kedua sumber tenaga, sehingga tidak memenuhi ekspektasi kebutuhan listrik. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga nuklir lebih dapat diandalkan dan efisien dibandingkan sumber tenaga lainnya. Alasan lain mengapa pembangkit listrik tenaga nuklir lebih efisien adalah karena pembangkit listrik tersebut beroperasi satu setengah hingga dua kali lebih efisien dibandingkan pembangkit listrik tenaga batu bara dan pembangkit listrik tenaga gas alam, dan kapasitas pembangkitan tenaga nuklir sekitar 93 persen, sedangkan faktor kapasitas pembangkitan listrik tenaga batu bara hanya sekitar 48 persen (Rhodes). Artinya, pembangkit listrik tenaga nuklir menghasilkan tenaga maksimum untuk 93% dari setahun, dan pembangkit listrik tenaga batu bara hanya menghasilkan tenaga maksimum untuk 45% dari waktu tersebut. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir lebih efisien.


Pembangkit listrik tenaga nuklir tidak mencemari lingkungan karena uranium digunakan di dalam reaktor nuklir melalui sebuah proses yang disebut fisi nuklir, dimana tenaga banyak dihasilkan. Menurut Mara Hvistendahl, seorang penulis Amerika, kebanyakan reaktor nuklir adalah reaktor air bertekanan, yaitu ketika mereka mengambil energi yang dilepaskan dalam fisi nuklir untuk merebus air, uap tersebut memutar sebuah turbin, kemudian uap tersebut dikondensasikan kembali menjadi air dengan menggunakan air dari sumber air sekitar, kemudian dapat direbus kembali. Pembangkit listrik tenaga nuklir yang berfungsi tidak mengeluarkan gas rumah kaca, karena reaktor nuklir menggunakan uranium sebagai bahan bakar. Hal ini menunjukkan bahwa karena tenaga nuklir menggunakan uranium sebagai bahan bakar dan tidak membakar bahan bakar seperti batu bara atau gas alam, tenaga nuklir tidak menyebabkan polusi. Rhodes juga menyatakan bahwa sumber energi lainnya mengeluarkan lebih banyak radiasi ke dalam lingkungan daripada bahan bakar tenaga nuklir. Selain itu, batu bara mengeluarkan lebih banyak radiasi daripada uranium, yaitu unsur radioaktif, karena batu bara mengandung unsur uranium, thorium, radium, dan radon ketika ditambang. Setelah dikirim ke pabrik pembakaran batu bara dan dibakar, batu bara berubah menjadi abu terbang, yang menjadi sepuluh kali lebih radioaktif dibandingkan sebelumnya (Hvistendahl). Penelitian tersebut menunjukkan bahwa tenaga nuklir lebih baik daripada pembangkitan listrik batu bara karena tidak mencemari lingkungan. Tenaga nuklir lebih baik dibandingkan pembangkit listrik tenaga lainnya karena lebih efisien dan tidak membahayakan lingkungan, tidak seperti pembangkit listrik tenaga batu bara. Masyarakat seringkali beranggapan bahwa pembangkit listrik tenaga batu bara dan pembangkit listrik tenaga lainnya lebih baik dibandingkan pembangkit listrik tenaga nuklir, tetapi penelitian di atas membuktikan bahwa hal tersebut salah.  


Oleh karena itu, pemerintah sebaiknya mulai menggantikan pembangit listrik tradisional tenaga batu bara dan gas dengan pembangkit listrik tenaga nuklir, karena akan bermanfaat bagi bumi, kesehatan masyarakat, lebih efisien, dan mengurangi biaya untuk menghasilkan listrik. 


Recent Posts

See All

Comments


bottom of page